Maaf Sayangku, tak ada coklat valentine untukmu…

Perayaan Lupercalia (diunduh dari google images)

Saat mentari muncul di ufuk 14 Februari, ratusan kartu, ribuan bungkus coklat dan mungkin jutaan sms menggumankan satu kalimat…selamat hari Valentine…Hari itu konon diasosiasikan dengan cinta, rasa yang indah yang tercipta diantara dua insan. Hari yang disejarahkan dicipta untuk memperingati pengorbanan martir dalam kepercayaan Kristiani, Valentine dari Roma yang terbunuh sekitar tahun 269 M dan Valentine dari Terni yang terbunuh saat Kaisar Aurelian naik tahta sekitar tahun 215an M. Walaupun banyak orang percaya bahwa hari itu didasarkan atas tradisi Kristiani, seorang profesor sejarah di University of Kansas menghubungkan perayaan hari Valentine dengan perayaan Yunani Kuno bernama Gamelion, yang merayakan perkawinan suci Zeus dengan Hera. Selain itu, dalam tradisi Romawi Kuno, tanggal 13 dan 14 Februari dirayakan sebagai hari Lupercalia yang didedikasikan untuk mengusir roh jahat dan penyucian tempat tinggal sekaligus pengharapan untuk kesehatan dan kesucian.

Pernak-pernik Valentine: kartu ucapan, coklat, bunga, dan boneka beruang…

Paus Gelasius I pada abad 5 M kemudian melarang umat Kristiani saat itu untuk merayakan Lupercalia, lalu menggantinya dengan perayaan untuk memperingati para martir Kristen, yaitu Santo Valentine. Catatan tertua mengenai perayaan hari cinta itu adalah karya liris yang ditulis oleh Geoffrey Chaucer pada tahun 1382. Tradisi Valentine tersebut dirayakan di seluruh Eropa saat itu. Karya- karya sastra Eropa abad pertengahan menyebutkan perayaan hari Valentine itu. Bahkan Shakespeare menyebutkan Valentine dalam drama Hamlet. Pada abad 18, muncul tradisi untuk saling mengirimkan kartu ucapan selamat hari Valentine, bunga, kue coklat dan hadiah lainnya. Saat ini tradisi ucapan tersebut tidak hanya diwujudkan dalam kartu, coklat atau benda saja, tapi juga e-card, sms dan produk teknologi informasi lainnya.

Ketika hari itu datang, banyak orang mengajakku untuk merayakannya, tapi selalu aku jawab “It’s against my religion, well it isn’t about that religion or other zealous things, but I have my own thought on love and affection that somewhat differs than valentine thingy…” “Tuhan memberi manusia lebih dari mahluk lain. Walau begitu ada beberapa hal yang dipunyai manusia dan juga dipunyai binatang. Salah satu hal yang dimiliki baik manusia dan binatang adalah cinta dan kasih sayang. Demi insting makhluk hidup akan survival, maka Tuhan menganugerahkan cinta dan kasih sayang. Kendaraan makhluk hidup untuk tetap lestari di muka bumi. Dengan memahami cinta dan kasih sayang makhluk hidup, baik hidupnya sendiri maupun sesamanya.

Ibarat alat yang built in, cinta dan kasih sayang tidak usah dipertanyakan.

…semisterius angin yang menyelusup di sela dedaunan dan sesederhana gunung yang membiru…

Dua benda ini selalu hadir mengiringi setiap tarikan nafas makhluk hidup. Semisterius angin yang menyusup diantara dedaunan dan sesederhana gunung yang membiru, cinta dan kasih sayang hadir dan melindungi makhluk hidup dari kepunahan. Tak usah dirayakan, makhluk hidup selalu merayakan setiap hari, bahkan setiap saat cinta dan kasih sayang yang mereka reguk!!

Jadi mengapa harus menunggu setahun untuk perayaan yang bisa dilakukan setiap saat?

Tokyo,  Malam Valentine Day 2010, karena esok harinya harus ke bandara jam 5 pagi sampai sore….

2 responses to “Maaf Sayangku, tak ada coklat valentine untukmu…

Leave a comment