Timor Leste: Kisah Saudara Senasib Tak Sepenanggungan

Senin, 30 Agustus 1999, malam;
Sertu Aris diperintahkan komandan peleton untuk mengumpulkan regunya. “Hasil referendum sudah dapat diduga, kita kalah, kita harus segera meninggalkan pos dan berkumpul di pusat kota Dili untuk mempersiapkan segala kemungkinan. Semoga saja hari ini Tuhan memberikan anugerahnya sehingga tidak ada Fretilin yang mengganggu perjalanan kita ke Dili,” kata Sertu Aris kepada rekan-rekan satu regunya.

Read Article →